OPINI - Belakangan ini, kerap terbaca dan terlihat dalam semua pemberitaan media dan media sosial, banyak kejadian tragis yang sangat menyedihkan, mengharukan, dan tentunya diluar akal sehat setiap manusia.
Banyak kejadian tragis, yang tentunya sangat merugikan rakyat, notabenenya mereka merupakan warga negara Indonesia.
Kejadian tragisnya adalah, anak-anak dibunuh orang tua, orang tua dibunuh oleh anaknya, anak-anak membunuh dirinya sendiri, orang tua mengakhiri hidupnya, akibat kesulitan ekonomi yang mereka alami.
Kejadian tragis sebagimana diatas, menurut kami merupakan suatu tragedi kerakyatan yang wajib mendapatkan perhatian kita semua seluruh rakyat Indonesia, karena konstitusi Indonesia meniscayakan keutamaan rakyat dalam semua kepentingan bernegara.
Konstitusionalisme adalah suatu konsep atau gagasan yang berpendapat bahwa kekuasaan pemerintah perlu dibatasi, agar penyelenggaraan negara tidak sewenang-wenang atau otoriter, tentunya nilai itu merupakan suatu kesepakatan para pejuang dan pendiri negara Indonesia 'guna kemudian dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh segenap seluruh rakyat Indonesia, demi terwujudnya keadilan dan kemakmuran rakyat dalam bingkai Negera Kesatuan Republik Indonesia.
#Kapitalisme
Singkatnya, kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi yang dikendalikan oleh pemodal untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Bahwa Indonesia terkini, sejatinya menurut kami 'sedang diperhadapkan pada kapitalisasi terhadap semua sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.
Sebut saja, beberapa investor asing yang telah berada di tanah air untuk kemudian memastikan kepentingan ekonominya secara terukur berdasarkan kontrak kerja dengan pemerintah Indonesia. Pandangan kami, secara normatif konstitusional tentunya tidak ada yang salah. Bahwa siapapun dari negara manapun memiliki hak konstitusional untuk juga berinvestasi di Indonesia. Hanya saja, menurut kami harus juga diselaraskan antara kepentingan kapitalisasi dengan kebutuhan keadilan dan kemakmuran rakyat Indonesia.
Berdasarkan pemberitaan media dan informasi terkini, tentunya seluruh rakyat Indonesia telah dipertontonkan serta diperlihatkan oleh sikap dan tindakan pemerintah Indonesia yang cenderung lebih mengutamakan kepentingan kapitalisme dan mengorbankan konstitusionalisme. Konstitusionalisme yang seharusnya menjadi kewajibannya pemerintah Indonesia, cenderung diabaikan alias dikorbankan.
Tercatat secara jelas bahwa pertumbuhan ekonomi makro tidak setara dengan pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Terbukti, rakyat Indonesia secara mayoritas sedang diperhadapkan pada kesulitan hidup yang berakibat tingginya angka kriminalitas, tingginya angka busung lapar, tingginya jumlah pengangguran, dan lain-lainnya nilai kemiskinan.
Kemudian 'kapitalisme telah mengorbankan konstitusionalisme, tentunya menurut kami telah juga diperlihatkan kepemimpinan Indonesia era Joko Widodo di akhir periodisasi kepemimpinannya. Bahwa, pemilihan presiden Indonesia tahun 2024 yang sedang berlangsung saat ini.
Presiden Indonesia Joko Widodo secara terang-terangan mendukung anak kandungnya sendiri untuk dicalonkan sebagai Calon Wakil Presiden Indonesia. Menurut kami, dukungan Joko Widodo yang notabenenya sebagai Presiden Indonesia saat ini terhadap anak kandungnya telah mengorbankan kepentingan konstitusionalisme yang seharusnya menjadi kewajibannya Presiden.
Baca juga:
Menteri Agama Resmi Dilaporkan ke Polda Riau
|
Dukungan Joko Widodo (Presiden Indonesia) terhadap anak kandungnya dalam pemilihan presiden Indonesia tahun 2024, kami menduga Joko Widodo telah mempertegas komitmennya terhadap kepentingan kapitalisme dan mengorbankan konstitusionalisme.
Dengan demikian, kami menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia untuk senantiasa berikhtiar dengan sebaik-baiknya agar Indonesia kedepannya insha Allah tidak terjebak pada kepentingan kapitalisme yang tentunya sangat mengancam kepentingan keadilan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
Jakarta, 09 Desember 2023
- saiful chaniago -
Saiful Chaniago/Waketum DPP KNPI